Selasa, 07 Mei 2013

Program Peremajaan, Bajaj Bermesin 2 Tak Kini Jadi Besi Tua

(Foto: Edo-detikNews)



















Jakarta - Warga Jakarta identik dengan kendaraan beroda tiga bersuara bising, bajaj. Sebagai salah satu alat transportasi tertua di ibu kota, bajaj merupakan moda transportasi perkotaan yang ekonomis. Dengan program peremajaan yang kembali digalakkan Pemprov DKI, bajaj bermesin 2 tak seolah bersiap punah.


Hari ini tampak sekitar 100 bajaj mesin 2 tak milik telah dikumpulkan di tempat pengancuran yang berlokasi di Jl Pulogebang Indah Raya, Jakarta Timur, Selasa (7/5). Lokasi tersebut berupa tanah lapang seluas sekitar 1000 meter persegi. 

"Bajaj itu baru dua hari di sini, kemarin baru di drop sama dishub," kata mandor penghancuran bajaj, Yunus. 

Yunus mengatakan nantinya jumlah bajaj-bajaj milik PT Trans Tama yang akan dihancurkan akan terus bertambah.

"Minggu ini sekitar 103 bajai, kita pretelin buat dileburkan, nanti masih banyak lagi tapi belum tau kapan bakal didropnya," tuturnya.

Tampak sejumlah pekerja yang melepas bagian-bagian badan bajaj menggunakan alat las. Bajai-bajai tersebut dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Selama proses penghancuran seorang petugas dishub dengan membawa kamera digital tampak sibuk mendokumentasikan, proses tersebut.

Secara terpisah Kepala Bidang Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan total bajaj di DKI Jakarta saat ini adalah 14.424 unit. Dari total tersebut, bajaj yang telah masuk ke dalam badan usaha terdapat 3.900 unit.

"Sudah diremajakan 2755 unit ditambah 110 unit, selebihnya masih dalam proses peremajaan, yang berasal dari dua badan usaha yaitu PT Matahari Trans Utama dan Koperasi Bajai Sehati," kata Safrin.

Rencananya bajaj mesin 1 tak tersebut akan diganti dengan kendaraan ramah lingkungan yang berbahan bakar gas atau premium. Bajaj dengan tipe RE 4 Stroke ini menggunakan mesin 4 tak, dengan badan berwarna biru seperti yang beberapa sudah beredar di jalanan Jakarta.

"Kedepan bajaj-bajaj ramah lingkungan ini akan beroperasi tetap seperti biasanya dalam kondisi lingkungan tertentu, misal dikawasan Tebet dan beberapa tempat lainnya," tuturnya

Safrin mengatakan bahwa pihaknya meminta para operator bajaj untuk mengumpulkan pemilik bajaj untuk selanjutnya dilakukan peremajaan dan dikembalikan ke pemiliknya. Badan usaha pun harus suap menyediakan pool untuk bajajnya. 

Diharapkan langkah ini juga dapat menghilangkan bajaj-bajaj bodong di Jakarta. Dia juga memastikan bajaj mesin 2 tak akan berakhir menjadi besi tua.

"Itu tergantung dari perusahaan operator bajaj nanti apakah mau dikiloin atau bagaimana. Kalau kami hanya memastikan kendaraan tersebut tidak dapat beroperasi, sehingga tidak ada bajaj-bajaj yang bodong," tandasnya.

(edo/sip)


Edward Febriyatri Kusuma - detikNews

0 komentar:

Posting Komentar